Sepenggal kalimat itu yang selalu kuingat ketika Alloh beri ujian dan kebahagiaan dalam keluarga.
Tak perlu iri dengan orang lain yang mungkin hari ini lebih baik dan bahagia kehidupan dalam berumah tangga dan berkeluarga. Karena diri tak tahu apa dan seberapa besar ujian yang Alloh beri pada mereka.
Ketika iri melihat seorang istri yang luar biasa dalam mengurus rumah, memasak makanan, mendampingi anak-anak, dan mendapatkan segala hak sebagai istri, tak perlu iri, karena kita tak pernah tahu apa saja yang telah ia korbankan untuk keluarganya. Sehingga ia mendapatkan segala haknya.
Jika kita sebagai istri mampu mencontoh segala kebaikkannya, maka itu lebih baik. Dari sekedar menyimpan rasa iri.
Lalu...
Ketika kita sebagai seorang istri iri karena dapati suami orang lain yang romatis, perhatian, penuh tanggung jawab, saling melengkapi, turut membantu pekerjaan istri, juga terlihat selalu memberikan kebahagiaan pada keluarganya, dan terlihat jauh dari masalah, maka ingat lagi.. Karena kita tak tahu apa yang sudah dilewatinya demi senyum keluarganya.
Hidup berumah tangga itu tak mungkin lurus-lurus saja. Pasti ada kalanya belok kanan dan belok kiri. Atau menemukan jalan buntu.
Masalah dalam keluarga itu sejatinya pasti ada. Namun terkadang banyak yang mampu mengemasnya dengan rapi agar hanya harmonis saja yang dapat terlihat oleh yang lain.
Artinya apa..
Banyak keluarga yang memiliki masalah, tapi lebih baik masalah itu tak diumbarnya. Menyelesaikannya dengan baik-baik cukup di dalam rumahnya. Bukan pada sabahat atau orang lain di luar rumahnya.
Kalau kata kutipan Buku Bukan Untuk Dibaca, kayak gini..
"Ketika kita menemukan masalah dalam runah tangga janganlah mencari jawaban dari orang lain. Sebab sesungguhnya jawabannya ada pada diri kita dan pasangan kita sendiri, hanya kebekuan dan kegolah yang membuat semuanya tidak bisa dikeluarkan untuk dibicarakan bersama. Satu kali sentuhan dan pelukan setiap hari bisa membuat kita semakin dekat dengan pasangan. Selalu katakan I LOVE U saat ketika kita masih bisa mengatakannya sebelum semuanya berakhir menjadi hambar dan penuh penyesalan."
Buatlah hidup, keluarga dan rumah tangga kita seperti apa yang kita inginkan. Jika melihat orang lain bahagia, maka ciptakanlah bahagianya kita sesuai kemampuan diri.
Tak perlu membandingan kita dengan mereka yang lebih. Tapi selalu lah mensyukuri nikmat yang Alloh beri pada diri dan keluarga kita yang mungkin bisa jadi nikmat itu tak dirasa oleh yang lain..
Doaku..
Semoga aku dan kamu Alloh jadikan pribadi yang pandai bersyukur dan bersabar.
Alloh jadikan keluarga dan rumah tangga kita selalu harmonis, bahagia, menuai sakinah mawaddah wa rahmah until jannah-Nya. Aamiin insyaAlloh.. (ღ˘⌣˘ღ)
Diel,
Ciracas, 12 Agustus 2017, 20:06 wib
0 komentar:
Posting Komentar