To CELOTEH BINTANG ^_^

click to create your own

Jumat, 04 November 2011

Celoteh Kalbuku..

Siang menjelang sore.
Dan kini sorepun hampir berganti malam dengan berjuta keramaian dijalan.

Yuhuuuu... 
Siap-siap menikmati indahnya langit di malam hari
Bertabur kerlap kerlip bintang yang menemani diri yang terkadang selalu berdiskusi dalam hati.. :)

 Ham hem haaammm...
Sudah beberapa hari ini selalu merasa berbicara, berceloteh dalam pikiran dan hati. Setiap yang didapati, dilihat dan terekam dalam benak dan hati, pasti kan jadi sebuah atau bahkan celoteh kecil, yang hanya mampu kunikmati seorang diri.


Celotehku, ia kan selalu ada untukku.
Celotehku, ia yang selalu mengingatkanku dalam berpikir dan diamnya aku.
Celotehku, ia mampu membuka mata, dan telingaku untuk melihat sisi-sisi kebaikan yang ada disekitarku dan mengajarkanku untuk dapat melakukan kebaikan terhadap yang lain.
Celotehku, ia pengendali hati ketika diri ingin berontak, tak suka apa yang orang lain lakukan terhadapku.
Celotehku, teman setiap saat yang selalu ada disisi, yang siap kapanpun untuk saling berbagi. Meski hanya bertanya dan menjawab dalam kalbu seorang diri.
Celotehku, ia mampu menjaga lidahku untuk berpikir terlebih dahulu sebelum lidah dan mulut ini bersinergi untuk mengucap sesuatu.
Celotehku; celoteh kalbuku; celoteh segala asaku..


Mungkin akan terbilang seperti orang bodoh jika berbicara sendiri. Bertanya pada diri sendiri, lalu diri sendiripun yang menjawabya kembali. Ini yang kurasa. Seperti bercakap-cakap dalam hati. :D

Pernahkan kamu merasakannya juga??

Hanya dalam diam kamu akan merasakan banyak celoteh-celoteh yang hadir dari hati maupun pikiranmu. Diam disini bukan berarti diam tidak mengerjakan sesuatu, namun dalam hal tidak berbicara sesuatu yang tidak penting.

Coba rasakan...
Rasakan dan dengarkan celoteh-celoteh yang hadir...
Jika celotehmu sebuah pertanyaan, maka celotehmu yang lainlah yang akan menjawabnya...

Aneehhhhh...
Tapi inilah yang kurasa..

Seperti beberapa hari lalu..
Singkatnya, hari itu aku sedang tidak suka dengan cara berbicara dan pribadi seorang temanku yang sedikit "ke-aku-an". Terlihat sekali egonya. Dari sikap dan nada bicaranya. Sempat sesekali tak kuhiraukan dia. Aku rasa diam lebih baik. Daripada harus tarik-ulur lidah yang nantinya akan menjadi sesak hati.

Dan.....

Sampai saat ini aku lebih memilih diam ketika ke-ego-annya mulai tampak.
Ketika kutidak menyukai sikap temanku itu, aku hanya berceloteh dalam hati; dalam kalbuku, "Heii, kamu sadar ndak sii, itu akan membuat orang sakit hati. Walau niatmu hanya sekedar bercanda. Dewasalah kawan, kini dirimu bukan seorang anak-anak ....".

"Aku ndak boleh seperti itu. Tidak hanya ingin dimengerti, namun mampu mengerti dan menghargai orang lain. Jangan hanya ingin dipuji, padahal sekalipun ndak pernah menghargai karya orang lain. Dan buanglah rasa ke-egoisan dirimu. Karena itu akan membuat orang tidak akan nyaman berada disisimu".

Ham hem haaamm...

Hidup ini penuh dengan ilmu.
Belajarpun bisa di dapat dari siapapun.
Tak pandang bulu dan tak boleh ragu dengan sesuatu yang memang baik afeknya untuk diri yang pasti selalu ada kekurangan.
Belajar tidak melulu dari orang yang pandai dan benar.
Belajar dari orang yang kurang pandai, menjadikan kita untuk terus berjuang mencari jalan bagaimana cara agar kita tidak bodoh,
Dan belajar dari orang yang salah, menjadikan kita agar tidak melakukan kesalahan yang telah dilakukan orang yang tengah salah.

Yapz, benaarr..
Pengalaman adalah guru yang paling baik untuk setiap pribadi yang memilikinya.


Kenalilah pribadimu, karena dari itu kamu akan mengenal Tuhanmu.
Dan akan mengenal dan menghargai apa yang terjadi disekelilingmu..




                                                                                                 Salam senyum selalu,
Bintang Keudcil Berceloteh^^







0 komentar:

Posting Komentar