To CELOTEH BINTANG ^_^

click to create your own

Minggu, 31 Agustus 2014

Dua atau Satu Hari yang Berarti

0 komentar
 Agaknya.. efektifitas rutinitas perlahan telah dimulai, yang sebelumnya tengah merasakan libur panjang sekolah dan Idul Fithr. Aku yang berprofesi sebagai guru sudah mulai sibuk di sekolah. Suami yang juga pengajar di sebuah tempat bimbel yang lumayan ternama juga sudah masuk. Senin sampai jumat kuhabiskan waktu di sekolah, dan sabtu aku fokuskan di bimbel yang dua pekan lagi juga sudah mulai aktif. Begitu juga dengan suamiku, meski ia pengajar freelance, jadwalnya pun cukup padat. Terkadang hari Ahad pun masih saja dapat jadwal. Jika sudah begitu aku hanya bisa terdiam tanpa kata atau menuntut hakku untuk bisa melanglang buana bersama..

Seperti weekend kali ini..
Biasanya setiap weekend melanglang buana atau sekedar cuci mata di pasar pagi atau sengaja pergi ke sebuah mall untuk membeli sesuatu dan makan.. Tapi weekend kali ini, ritual itu harus diganti dg melalang di dalam rumah lantaran si Abi dapatt jadwal ngajar. Tapi tak apa, rezeki dri-Nya tak boleh ditolak. Daan.. hasil melanglang buana di rumah jg lumayan membuat hati senang- cucian rapi, rumah pun bersih.. tapi tetep merasa ada yg kurang.
Berharap weekend depan ritual itu bisa kembali dirasakan yaa Bii.. Pliisss!!!!

Kejadian hari ini membuat bibirku terkatup, tanpa suara, sapa, jawab, atau pun tanya. Hanya hati yang mampu bicara kecewa dan menuntut mengganti weekend ini dengan pekan depan yang dari jauh hari sudah diwacanakan. Ya.. backpackeran to Sukabumi bersama sahabat komunitas Sanggar Senyum. Namun belum juga terdengar kata yang menyatakan bahwa suamiku bisa membersamai aku dan Hilman untuk turut ikut pekan depan.

Tak ada hadiahkah untuk seorang istri/ibu yang tengah berlelah mengurus rumah dan anak, dan belum lagi yang bekerja di luar sana?
Padahal yang dipinta sangat mudah.. hanya untuk meluangkan dua atau satu hari di akhir pekan untuk moment yang berarti. Ya.. refreshing bersama yang dibutuhkan istri/ibu untuk melupakan segala lelah yang ada, menyegarkan diri dari penat n lelahnya kesibukan n rutinitas yg dijalani setiap hari..
So pasti butuh tempat yg nyaman, suasana yg mampu membuat semangat baru utk kembali menjalani rutinitas dan biasanya dilakukan di akhir pekan bersama keluarga (yg sudh berkeluarga). Dan itu waktu yg baik utk ajang menjalin komunikasi dan mempererat keharmonisan dalam rumah tangga. Jadi agaknya hukumnya wajib ya bagi suami/ayah meluangkan dua atau satu hari di akhir pekannya bersama istri dan anak"nya setelah full bekerja di hari-hari aktif. Jadi tak perlu heran jika istri/ibu menuntut weekend utk dijadikan hari keluarga.
Bagi yg blm berkeluarga bisa pergi brsama kawan atau sahabat utk ajang menjalin ukhuwah diantaranya..

Semoga suami/ayah menyadari hal itu, betapa pentingnya meluangkan waktu dua atau sehari saja bersama keluarga.
Jadi tak hanya mampu menuntut istri/ibu utk mampu mengurus rumah dan anak, tpi juga harus mampu meluangkan waktunya utk keluarga.

Dua atau satu hari di akhir pekan bagi kami para istri/ibu sangatlah berarti. Jika hari itu dijalani bersama keluarga, bagai energi untuk kembali menjalani rutinitas di pekan selanjutnya. Jika energi itu tak didapat, jangan salahkan jika diawal pekan si istri akan bekerja dengan lamban, tak se-semangat dan se-energik yang diharapkan oleh para suami/ayah..


*Masih dengan harapan dan doa, pekan depan bisa backpackeran to Sukabumi bersama anak dan suami tercinta :*


Ciracas, 31 Agustus 2014 / 22:40
Diel yang penuh harap