KAJIAN KEMANFAATAN ALAT PERAGA
A. Kajian Teori Alat Peraga
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan setiap hari, merupakan kehidupan dari suatu kelas, dimana guru dan peserta didik saling terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan oleh guru. Keberhasilan kegiatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, karena guru merupakan pengelola tunggal di dalam kelas serta guru menjadi model dalam kegiatan pembelajaran. Karena dalam proses pembelajaran murid hanya terpaku terhadap gurunya saja. Seolah-olah guru menjadi model di kelas. Oleh karena itu bila peserta didik kurang bias menunjukan keterampilan dalam suatu mata pelajaran, maka tuduhan kekurangberhasilan juga tertuju kepada guru. Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang kurang disukai oleh anak, cenderung membosankan sehingga anak menjadi bosan dalam pelajaran matematika.oleh karena itu kita sebagai guru harus bisa membuat anak menjadi lebih senang dalam pelajaran matematika.
Bruner (dalam Orton,1992) menyatakan bahwa anak dalam belajar konsep matematika melalui tiga tahap, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enactive yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar matematika melalui manipulasi lambang atau simbol. pengalaman belajar anak sangatlah penting. Pengalaman akan membentuk suatu pemahaman apabila ditunjang dengan alat bantu belajar, yang berfungsi mengkonkretkan materi-materi matematika yang bersifat abstrak.
Dengan demikian alat bantu belajar atau biasa disebut media akan berfungsi dengan baik apabila media tersebut dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna, mengaktifkan dan menyenangkan anak. Media atau alat peraga memiliki peranan yang